Loading...

SIMADU “Sistem Informasi Budidaya Lebah Madu” Sebagai Optimalisasi ICT Terhadap Potensi Lebah Madu

Innovillage
Share post:

Hutan memiliki peranan yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Kawasan hutan sering dijadikan penggerak perekonomian lokal maupun nasional1 . Saat ini diperkirakan lebih dari tiga perempat penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada hasil hutan. Dari tahun ke tahun kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia semakin parah. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2018), kerusakan hutan di Indonesia mencapai 610.375,92 Ha dan tercatat sebagai peringkat ketiga kerusakan hutan terparah di dunia2 . Baskoro et al., (2019) menyatakan bahwa hutan yang tersisa tak luput dari alih fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan dan pemukiman3

Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan, dengan kebutuhan lahan yang tinggi, tentunya hal ini memunculkan kekhawatiran akan terjadinya alih fungsi kawasan. Diperlukan upaya dengan mempertimbangkan aspek sosial budaya dan kebiasaan masyarakat setempat untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan kawasan hutan. Agroforestri adalah pengelolaan hutan dalam bentuk sistem pertanaman yang memadukan kegiatan kehutanan, pertanian, dan peternakan sehingga tercapai optimalisasi penggunaan lahan5 . Terdapat suatu kombinasi dalam agroforestri antara lebah dan pohon yang disebut dengan apikultur. Budidaya lebah madu dapat dijadikan sebagai salah satu upaya rehabilitasi kawasan hutan4 . Selain itu, budidaya lebah madu juga dapat menjadi mata pencaharian alternatif masyarakat. Kegiatan budidaya lebah madu dapat menarik peran aktif masyarakat dalam melestarikan lingkungan hutan dan menjaga ekosistem daratan (SDGs nomor 15).

Berdasarkan hasil observasi, cara kerja masyarakat saat mengumpulkan madu hutan masih sangat tradisional. Mereka mencari madu dengan memotong seluruh sarang lebah. Sistem panen dengan memotong seluruh sarang sebenarnya sangat tidak menguntungkan,karena koloni lebah cenderung pergi ke tempat lain setelah dipanen sehingga potensiproduksi tidak optimal dan menghambat perkembangan populasi koloni karena seluruhanakan akan mati. Jika hal ini terus berlangsung dalam jangka panjang maka dapat mengancam populasi madu hutan di Desa Muara Sikabaluan. Selain itu, ekowisata budidaya lebah madu belum dipromosikan secara optimal. Pemasaran produk madu belum terjual secara luas, hal ini karena masyarakat umum masih awam mengenai keunggulan madu Mentawai.

Proyek sosial untuk desa ini yaitu platform SiMadu (Sistem Informasi Budidaya Lebah Madu) yang memadukan konsep pelestarian lingkungan, edukasi, ekonomi, wisata, dan digitalisasi. Dalam platform SiMadu, masyarakat dan wisatawan dapat belajar tentang Biologi Perlebahan, Geografi persebaran lebah, manfaat madu bagi kesehatan, dan belajar budidaya lebah madu melalui fitur Edukasi Lebah Madu. Setelah mempelajari tentang perlebahan, masyarakat dan wisatawan yang tertarik membudidayakan madu dapat membeli koloni lebah madu dari berbagai mitra peternak madu dalam platform ini, melalui fitur Budidaya Lebah Madu.

Yuk lihat keseruannya : https://www.youtube.com/watch?v=10-HMthn5Aw

#Innovillage2022 #DigitalUntukSemua
Share post:
Top