Automatic Feeding box

Deskripsi

Selama masa pembuatan proposal lomba, kami selalu merasa bahwa apa yang kami kerjaan pasti tidak akan berhasil lolos, karena banyaknya peserta yang juga ikut dan antusiasnya membuat kami kurang percaya diri. Namun, dengan dukungan dosen dan sesama kelompok kami jadi yakin dan mengerjakan proposal dengan sungguh sungguh. Setiap malam sebelum pengumpulan kami mengadakan rapat bersama dan mengerjakannya bersama sama. Dan pada hari pengumuman Top-100 Innovillage kami sudah siap apabila proposal kami tidak lolos namun siapa sangka, dengan usaha kami kemarin membawa kami ke Top-100 Innovillage daerah Jawa Barat.Kelompok saya kaget karena dapat lolos di Top-100 dimana bisa mendapatkan dana dan bisa mewujudkan rencana yang sudah disusun. Di Minggu pertama peserta kami yaitu Maulidan Aziz mencari akan tukang las untuk mendesain box kami, namun soal biaya kami belum berbincang karena pada minggu pertama belum masuk dananya. 

Sementara itu Akhmal Ikhsan mendesain secara rinci boxnya beserta volume dan tingginya dan akses membuka dimana dapat dibuka di bagian atas dan bawah. Di minggu kedua Kelompok kami sudah berbincang secara rinci dan lebih mendetail di minggu sebelumnya karena dananya sudah masuk sehingga kelompok kami sudah mulai berbicara akan dana dan waktu pengerjaan. Setelah berdiskusi selama 2 jam dengan pemilik bengkel las kelompok kami setuju akan total biaya yang akan dikeluarkan yaitu 6 juta dengan waktu pengerjaan sekitar 10 hari. Di minggu ketiga karena menunggu tukang las menyelesaikan box kami, kelompok kami melakukan design akan apa saja yang dibutuhkan, penempatan arduinonya dan pengkodeannya. Di minggu keempat tukang las mengabarkan bahwa sudah selesai boxnya, kelompok kami kaget karena hanya memakan waktu 8 hari dan bukan 10 hari, sehingga kami pun lebih semangat mengerjakannya. 

Sementara itu Akhmal Ikhsan melakukan sosialisasi ke peternakan ikan yang akan di kunjungi karena rumahnya Akhmal ikhsan yang lebih dekat dengan peternakan tersebut, lalu pada sabtu Maulidan mengantarkan boxnya ke Bogor ke rumah Akhmal ikhsan untuk pemasangan Arduino dan system otomatisnya. Pada minggu kelima kelompok kami berencana untuk membawa boxnya dan sosialisasi ke peternakannya pada hari sabtu, namun karena hujan dan Maulidan Aziz terkena demam dilakukan sosialisasi jadi hari minggu dan hanya Akhmal Ikhsan yang melakukan sosialisasi, namun Maulidan sudah izin ke panitia untuk sosialisasi tidak hadir karena demam. Pada hari minggu Akhmal Ikhsan pergi ke peternakannya dengan menggunakan jasa GoBox karena dia tidak mempunyai alat transportasi untuk membawa box tersebut, sehingga untuk lebih mudah digunakan jasa tersebut. 

Akhirnya hari sosialisasi dan minggu terakhir kami dalam melakukan program tiba. Perasaan senang, bahagia, sedih dan terharu menjadi satu. Cepat sekali rasanya kami dalam menjalani program innovillage ini, tidak terasa minggu kelima sudah tiba, sosialisasi aplikasi akan kami laksanakan pada minggu ini. Senang sekali rasanya kami bisa diberi kesempatan untuk mengikuti program ini, bisa terjun langsung ke lapangan dan mendapatkan pengalaman berharga yang bisa menjadi bekal kami untuk masa depan. Pada program ini kami tidak hanya mendapatkan pengalaman, kami juga mendapatkan ilmu baru untuk pemrograman Automation, Ilmu dalam komunikasi ilmu dalam kepemimpinan dan ilmu dalam berdiskusi juga memecahkan suatu permasalahan. Itu merupakan ilmu yang tidak bisa kami dapatkan secara cuma – Cuma. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh anggota yang terlibat, Kepada dosen pembimbing kami, kepada pihak Telkom, kepada panitia Innovillage, kepada pihak peternakan dan tentunya dukungan orang tua. 

Tonton video dokumentasinya disini