Loading...

Pengelolaan Sampah Organik Melalui Reaktor Biogas Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Di Kampung Buniaga Pacet Cianjur

04 Oktober 2021
Universitas Muhammadiyah Bandung

Projek

  • Judul:Pengelolaan Sampah Organik Melalui Reaktor Biogas Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Di Kampung Buniaga Pacet Cianjur
  • Tanggal:04 Oktober 2021 - 28 November 2021
  • Lokasi Sosial Projek:Jawa Barat, Kabupaten Cianjur, Pacet, Ciherang.

Inovator

  • Perguruan Tinggi:Universitas Muhammadiyah Bandung
  • Ketua:Ahmad Hakim
  • Angota#1:Rizal Maulana
  • Angota#2:Muhammad Teguh Nugraha

SDGs

Energi Bersih dan Terjangkau Infrastruktur, Industri dan Inovasi

Share

Deskripsi

Tempat kerja adalah area yang menjadi tempat dimana anggota, guru pembimbing, guru pembina dan tukang menghabiskan waktu. Memiliki tempat kerja yang bersih tentu akan mendatangkan beberapa keuntungan, yang paling utama adalah kenyamanan dalam bekerja. Selain hal tersebut,keuntungan-keuntungan yang bisa didapatkan dari tempat kerja yang bersih adalah Menjaga kesehatan, Menjadi semakin produktif, Mengurangi kecelakaan di tempat kerja, Menunjukkan profesionalitas, Mengoptimalkan usia pakai peralatan kerja. Oleh karena itu tempat kerja yang menjadi tempat pelatihan untuk para anggota dan masyakarat haruslah bersih dan nyaman sehingga pelatihan akan berjalan dengan lancar dan kondusif. Pengertian pelatihan menurut Andrew F.Sikula dalam Mangkunegara, (2000:43) mendefinisikan pelatihan sebagai berikut: “Training is a short term educational process utilizing systematic and organized procedure by which non managerial personel learn tecnical knoeledge ang skill for a definite pyrpose”. Pelatihan adalah sesuatu proses pendidikan jangka pendek dengan menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan tertentu. Begitu pula dengan halnya Mathis (2002:5), yang memberikan definisi mengenai “Pelatihan adalah suatu proses dimana orang-orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi oleh karna itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi,pelatihan dapat dipandang secara sempit ataupun luas”.

Sosialisasi menurut kamus besar Bahasa Indonesia berarti upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat atau pemasyarakatan. Sosialisasi itu sendiri sangat penting adanya, karena bila tidak ada sosialisasi maka bisa dipastikan apapun tujuan yang kita maksudkan untuk diri kita sendiri ataupun untuk orang lain tidak akan tercapai. Oleh sebab itu langkah pertama yang kami lakukan dalam pendekatan dengan masyarakat adalah sosialisasi biogas sebagai trobosan untuk mengurangi pembuangan sampah ke TPA Pasir Sembung Kecamatan Cilaku. Sosialisasi yang sudah kami lakukan adalah di antaranya kepada : Kepala desa, RW, RT, Bumdes, Karang taruna, Ketua pemuda, Pemilik lahan, Penerima biogas, Pemilik kotoran sapi, dan Warga.

Pola kelola sampah di masyarakat pada umumnya yang semula kumpulkan dan angkut harus diubah menjadi cegah, pilah dan olah, karena itu perlu adanya suatu usaha bersama untuk melakukan inovasi dalam hal pengelolaan sampah agar dapat mengurangi jumlah timbulan sampah yang masuk ke TPA dan juga memfasilitasi warga yang biasa membuang sampah ke sungai atau tebing.

Dalam hal ini kami menawarkan salah satu opsi yaitu dengan menggunakan reaktor biogas untuk pengelolaan sampah organik di tingkat Desa. Pemanfaataan sampah organik sebagai sumber energi panas melalui reaktor biogas akan mampu mengurangi timbulan sampah organik yang masuk ke TPA. Satu reaktor biogas ukuran 4M3 setidaknya dapat menampung sampah dari 40 rumah tangga atau mengelola sampah sebanyak 30 Kg perhari dengan kata lain dapat mengurangi timbulan sampah organik ke TPA Pasir Sembung sebanyak 0,0125% dari jumlah sampah organik yang masuk ke TPA. Apabila pada setiap Desa di Cianjur terdapat sedikitnya 10 reaktor biogas 4M3 maka sampah yang teRTangani setiap hari adalah 300 Kg atau 3 Kwintal atau setara dengan 0,125% dari total timbulan sampah harian yang saat ini masuk ke TPA Pasir Sembung Cianjur. 

proses implmentasi

Periode 1 pada selasa tanggal 05 Oktober 2021 setelah pengumuman top 120 yaitutanggal 5 Oktober 2021 maka guru pembimbing membuat grup whatsapp dan pada tanggal 06 oktober guru pembimbing meminta kami berkumpul di rumahnya tetapi akhirnya memilih Cafe Pandawa. Pada tanggal 07 Oktober 2021 pukul 14:12 di Cafe Pandawa guru pembimbing dan guru pembina kami melakukan tatap muka membahas mengenai projek kedepannya adapun pembahasaannya adalah: (1) Menentukan lokasi yang strategis, (2) Menentukan sosialisasi yang akan dilakukan baik ke kepala Desa, Bumdes, RW, RT, Karang Taruna, Ketua Pemuda, Penerima Biogas, Pemilik Lahan, Pemilik Kotoran Sapi, (3) Menentukan bagian-bagian yang akan dilaksanakan oleh setiap anggota, (4) Ketua mengambil alih data baik surat mitra, bimbingan, dan implementasi, (5) Anggota 1 pengambilan gambar + video serta pembuatan semua akun sosial media yang diperlukan bersama tim yang sudah ditunjuk, (6) Anggota 2 melakukan persiapan dilaporan dan membantu ketua mengumpulkan data pendukung untuk implementasi

Periode ke-2 Tim melakukan perapihan timbunan tanah, pengumpulan kotoran sapi tahap kedua, persiapan alat kerja, pengarungan kotoran sapi, pengangkutan kotoran sapi, pemasukan kotoran sapi melalui inlet, pembuatan saluran air, pembuatan parit untuk saluran air, dan bimbingan pelatihan anggota. Dilanjutkan pada periode ke-3 Tim melakukan kegiatan Penyerahan reaktor biogas kepada Desa Ciherang Kami sangat menyukai program ini. Program ini membuat kami menjadi mahasiswa yang lebih baik. Kegiatan yang begitu baik untuk pengembangan mahasiswa. Panitia yang begitu ramah dan profesional ketika membimbing kegiatan ini.” Semoga Innovillage menjadi program unggul untuk Indonesia lebih baik.

Berikut link video dokumentasinya

Top