Loading...

Kripku untuk Banto Darano

28 Oktober 2020
Telkom University

Projek

  • Judul:Kripku untuk Banto Darano
  • Tanggal:28 Oktober 2020 - 06 Desember 2020
  • Lokasi Sosial Projek:Sumatera Barat, Kota Bukittinggi, Mandiangin Koto Selayan, Campago Guguk Bulek.

Inovator

  • Perguruan Tinggi:Telkom University
  • Ketua:Nuraina Nabila
  • Angota#1:Nuraina Nabila
  • Angota#2:Alyani Rasy R
  • Angota#3:Agustina Wulansari

SDGs

Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Infrastruktur, Industri dan Inovasi

Share

Deskripsi

Desa yang menjadi target dalam project Innovillage oleh tim kami adalah desa yang terletak di Jl. Banto Darano Kelurahan Campago Guguk Bulek, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Desa ini merupakan suatu desa di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat dimana kebanyakan masyarakat yang tinggal didesa tersebut memproduksi makanan oleh-oleh khas Sumatera Barat berupa keripik atau biasa disebut di daerah setempat “Sentra Kerupuk Sanjai Oleh-Oleh Minang”. 

Seperti yang kita ketahui, Covid-19 sendiri memberikan dampak yang begitu besar ke seluruh sector dan industry yang ada di dunia termasuk di wilayah Indonesia itu sendiri. Imbas dari hal tersebut juga berdampak pada pedagang UMKM di Desa Banto Darano tersebut, dimana yang sebelumnya para pelaku UMKM aktif melakukan proses produksi dan penjualan hingga sekarang mengalami penurunan proses produksi bahkan ada beberapa yang menutup dan menghentikan proses produksinya dahulu karena menunggu sampai ada kabar baik terbaru terkait dengan kasus Covid-19 yang ada. Hal tersebut dikarenakan mayoritas jangkauan pelanggan dari pelaku UMKM tersebut adalah kebanyakan dari luar kota dan mereka biasanya membeli dengan cara datang langsung ke tempat usaha tersebut.

Melalui event Innovillage yang dilaksanakan mulai dari bulan November hingga Desember oleh Telkom ini, kami mengusulkan sebuah ide dan inovasi untuk membantu para pelaku UMKM dalam memasarkan produk mereka dengan cara membuat sebuah website marketing untuk membantu para pedagang oleh-oleh dalam memasarkan produk mereka secara online serta membantu untuk mem-branding usaha serta produk yang mereka hasilkan.

Untuk mewujudkan ide yang kami canangkan, kami memulai implementasi project dengan melakukan pencarian data terkait dengan pelaku usaha UMKM terlebih dahulu. Salah satu kendala sendiri telah kami temui sejak awal implementasi ini dilakukan, yaitu beberapa UMKM yang untuk sementara waktu menghentikan proses produksi produknya. 

Setelah itu, implementasi selanjutnya adalah untuk melakukan sesi photoshoot produk keripik yang diproduksi di masing-masing UMKM yang nantinya akan di upload ke rencana kami selanjutnya yaitu pembuatan website.

Lalu setelah data tersebut kami dapatkan, kami melanjutkan implementasi untuk membuat marketing website sesuai dengan ide awal yang tim miliki. Kami memutuskan untuk menggunakan nama “Kripku” seperti judul project yang kami usulkan. Kripku sendiri berasal dari singkatan kata ‘Keripik ku’ dimana sesuai dengan isi konten website yaitu memasarkan produk oleh-oleh keripik khas Sumatera Barat. 

Dalam website tersebut, banyak info yang dimuat terkait oleh project Innovillage ini seperti background story project, ide awal project, latar belakang Desa Banto Darano, serta informasi mengenai produk apa saja yang diproduksi oleh para pedagang UMKM serta kontak yang menghubungkan langsung ke para pedagang jika ada pelanggan yang ingin memesan langsung produk yang ada. Selengkapnya dapat di cek di website Kripku yaitu www.kripku.com 

Setelah selesai melakukan proses pembuatan website, maka implementasi terakhir yang tim lakukan adalah melakukan sosialisasi kepada para pelaku UMKM terkait dengan website yang telah rampung. Syukurnya, acara tersebut disambut baik oleh para pemilik UMKM dan mereka cukup antusias saat dijelaskan tentang seluruh informasi yang berhubungan dengan website tersebut.

Banyak suka dan duka yang didapatkan saat pengimplementasian project ini. Seperti contohnya adalah adanya permasalahan yang dialami baik dalam konteks internal ataupun eksternal project itu sendiri. Apalagi, tim kami melakukan pengimplementasiannya secara online karena terhalang jarak yang cukup jauh antar masing-masing anggota sehingga tidak memungkinkan untuk berkumpul dan semua hal didiskusikan melalui via internet dan terlebih mudah terjadinya miskomunikasi untuk masing2 tim menjadi kendala utama akibat menyelasaikan project ini dalam via internet. Namun dibalik duka yang dihadapi, kami juga cepat menemukan cara sendiri untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui project ini juga, kami mendapatkan banyak sekali pelajaran dan momen yang berharga yang dapat diambil untuk kedepannya nanti. 

Akhir kata, tim kami berharap semoga implementasi yang telah kami lakukan dapat sedikit membantu warga desa di Banto Darano. Serta, tim juga mengucapkan terimakasih untuk penyelenggara atas Innovillage ini yang memberi banyak sekali pelajaran dan pengalaman baru yang sangat berharga yang nantinya bisa menjadi modal kami untuk melanjutkan semangat dan motivasi kami untuk menjadi lebih sukses kedepannya. 

Link video dokumentasi final.

Top