Loading...

Interactive Web and Build Marketing Desa Wisata Neglasari

28 Oktober 2020
Telkom University

Projek

  • Judul:Interactive Web and Build Marketing Desa Wisata Neglasari
  • Tanggal:28 Oktober 2020 - 06 Desember 2020
  • Lokasi Sosial Projek:Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Salawu, Neglasari.

Inovator

  • Perguruan Tinggi:Telkom University
  • Ketua:Reza Azkia Rahmi
  • Angota#1:Khansa Amaradiena

SDGs

Infrastruktur, Industri dan Inovasi

Share

Deskripsi

Desa Neglasari adalah desa yang terletak di Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Desa Neglasari penduduk dengan jumlah 6.345 orang dengan laki-laki sejumlah 2.875 orang dan perempuan sejumlah 3.470 orang. Luas wilayah Desa Neglasari yaitu ± 326 Ha dan terletak pada ± 584 m dari permukaan laut. 

Desa Neglasari terletak di jalur jalan Provinsi yang menghubungkan antara Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut. Desa Neglasari merupakan salah satu desa yang termasuk kedalam wilayah Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Jarak dari Pusat Desa Neglasari ke Ibu Kota Kecamatan ± 5 Km, sedangkan jarak ke Ibu Kota Kabupaten ± 17 Km dengan jarak tempuh sekitar 10 menit untuk sampai ke Ibu Kota Kecamatan dengan menggunakan kendaraan umum sedangkan untuk sampai ke Ibu Kota Kabupaten mencapai ± 30 menit dengan menggunakan kendaraan umum. 

Penduduk Desa Neglasari rata-rata bermata pencaharian Buruh Tani dan Petani disusul dengan Perajin, Pegawai Negeri, Peternak, dan Buruh Swasta. Desa ini memiliki banyak keunggulan seperti jalan menuju Desa yang dapat dinikmati dikarenakan banyak pemandangan, banyak objek wisata seperti sungai ataupun kolam, terdapat pengrajin yang dapat dibeli oleh masyarakat.

Setelah mengetahui latar belakang dari Desa Neglasari dan mengunjungi desa tersebut, kami melakukan wawancara dengan Kepala Desa Neglasari bernama Pak Sobirin. Menurut kami, Pak Sobirin merupakan salah satu kepala desa yang mempunyai inovasi tinggi untuk mengembangkan Desa Neglasari di Kabupaten Tasikmalaya. Beliau mengatakan dengan melihat potensi sumber daya alam yang dimiliki beliau yakin bahwa dapat mengembangkan Desa Neglasari menjadi desa wisata yang dapat dikenal oleh masyarakat. Dengan dikembangkannya Desa Wisata ini beliau berharap dapat mengembangkan perekonomian masyarakat.

Mendengar hal tersebut, kami merasa tertarik untuk membantu proses pemasaran Desa Neglasari menjadi Desa Wisata. Dibantu dengan adanya program dari Innovillage dan bantuan dana sebesar Rp16.458.052, kami memutuskan untuk membuat Website yang dapat menjadi salah satu gerbang utama pemasaran dari Kampung Wisata di Desa Neglasari dan juga memberikan seminar atau sharing session mengenai pemasaran agar dapat memberikan motivasi pada penduduk Desa Neglasari. Selain itu, Desa Neglasari merupakan kampung halaman dari salah satu anggota kelompok kami. 

Langkah yang kami lakukan setelah memutuskan untuk membuat website adalah melakukan diskusi dengan Kepala Desa terkait konten dan hal apa saja yang dapat menjadi daya tarik dari pembuatan desa wisata ini. Dari hasil diskusi tersebut diputuskan bahwa Desa Wisata tersebut bernama Desa Wisata Natasuci. Mengapa kami memberi nama Natasuci, karena semakin berkembangnya jumlah penduduk dan luasnya wilayah yang harus di kelola oleh desa maka pada tahun 1982 terjadi pemekaran desa dari Desa Neglasari Menjadi Desa Neglasari dan Desa Sundawenag. Dengan adanya hal tersebut maka desa di bagi menjadi 4 wilayah, yaitu Desa Naga, Desa Tanjaknangsih, Desa Cikeusik, dan Desa Sukaratu. Karena hal tersebut, maka kami memutuskan untuk menamai wisata di Desa Neglasari dengan nama Kampung Wisata Natasuci. Selain itu, 4 wilayah tersebut yakni Desa Naga, Desa Tanjaknangsih, Desa Cikeusik, dan Desa Sukaratu adalah wilayah yang akan menjadi icon dari Desa Wisata Natasuci. 

Secara garis besarnya, 4 wilayah tersebut memiliki keunikan dan kebudayaannya masing-masing. Pertama yaitu Desa Naga. Desa Naga atau lebih dikenal dengan istilah Kampung Naga merupakan salah satu titik kunjungan dari Desa Wisata Natasuci. Di Kampung Naga terdapat masyarakat adat yang sampai saat ini masih menjalankan adat Talari Sepuh. Terdapat dua punduh di kampung naga, yaitu punduh adat dan punduh pemerintahan. Tugas dari punduh adat yaitu ngurus laku meres gawe dibidang adat dan punduh pemerintahan  membidangi di bidang pemerintahan. Pemilihan nama Kampung Naga berasal dari “kampung dina gawir”. 

Kedua yaitu Desa Tanjaknangsih. Desa Tanjaknangsih merupakan salah satu titik kunjungan dari Desa Wisata Natasuci. Di Desa Tanjaknangsih terkenal dengan pembibitan. Pembibitan merupakan suatu proses penanaman bibit mulai dari bentuk biji hingga menjadi tanaman muda dengan munculnya tunas akar dan beberapa daun kecil menjadi kecambah yang dilakukan selama beberapa hari, sehingga akhirnya bisa ditanam kembali untuk pertumbuhan tanaman buah hingga dewasa dan berbuah. Di Desa Tanjaknangsih masyarakat banyak melakukan pembibitan sayu-mayur.

Ketiga yaitu Desa Sukaratu. Desa Sukaratu merupakan salah satu titik kunjungan dari Desa Wisata Natasuci. Desa Sukaratu disebut juga sebagai Kampung Santri karena disana kental dengan ajaran agama islam dan budaya islam. Selain itu, di Desa Sukaratu terdapat pesantren tahfidz dan kaligrafi.

Terakhir adalah Desa Cikeusik. Desa Cikeusik merupakan salah satu titik kunjungan dari Kampung Wisata Natasuci. Desa Cikeusik terkenal dengan masyarakatnya yang sering membuat kerajinan anyaman. Kerajinan anyamannya ini dapat berupa peralatan rumah tangga yang biasa digunakan masyarakat.

Setelah mendapatkan informasi yang cukup, kami mulai merancang pembuatan dan design website yang akan kami tampilkan pada masyarakat mengenai Desa Wisata Natasuci. Selain menampilkan informasi mengenai Desa Wisata Natasuci, kami juga menambahkan sejarah dan budaya yang terdapat pada Desa Neglasari. Kami memberikan konten-konten yang dapat menarik minat masyarakat seperti foto dan video, agar masyarakat dapat melihat secara garis besar bagaimana keunikan dan keragaman yang dimiliki oleh setiap Desa yang terlibat dalam Desa Wisata Natasuci. 

Harapan kami yaitu walaupun Desa Wisata Natasuci masih dalam proses pembuatan dan penggarapan namun dengan adanya website yang sudah kami buat dan rancang dapat memberikan pengenalan lebih awal mengenai Desa Neglasari dan Desa Wisata Natasuci kepada masyarakat agar dapat menarik masyarakat untuk melakukan wisata ke Desa Wisata Natasuci. 

Kelompok kami beranggotakan 2 orang, yaitu Reza Azkia Rahmi sebagai ketua dan Khansa Amaradiena sebagai anggota. Kami merupakan mahasiswa S-1 Manajemen Bisnis Telekomunikasi dan Infomartika, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Telkom University. Kami berasal dari Bandung, Jawa Barat. 

Selama menjalani proses pengembangan dan pembuatan dalam program Innovillage ini kami mengalami berbagai kendala baik yang dapat kami prediksi maupun kendala di luar apa yang kami prediksikan. Kendala-kendala tersebut yang pertama yaitu sulitnya melakukan komunikasi via chating dengan Kepala Desa Neglasari. Oleh karena itu, diskusi yang selalu kami lakukan adalah dengan menghubungi melalui telepon dan juga mengunjungi Desa Neglasari. 

Kedua yaitu karena Kampung Wisata Natasuci masih dalam proses pengembangan kami cukup kesulitan dalam menentukan objek wisata apa saja yang dapat dijadikan icon dari tiap Desa/Kampung yang sudah ditentukan. Karena hal tersebut, kami melakukan wawancara dengan beberapa penduduk terkait dengan hal apa saja yang pada umumnya dilakukan oleh masyarakat di daerah tersebut.  

Dan yang terakhir adalah kegiatan seminar marketing dan pengenalan website kepada masyarakat  yang tidak dapat diselenggarakan. Hal tersebut terjadi karena pada saat itu angka penularan COVID-19 sedang meningkat dan juga daerah kami yaitu Desa Neglasari dan sekitarnya sedang berada pada Zona Merah, sehingga setelah melakukan diskusi kami memutuskan untuk tidak menyelenggarakan hal tersebut karena menghindari resiko yang dapat merugikan kedua belah pihak. Sehingga, sebagai penggantinya yaitu kami melaksanakan kegiatan pengenalan website kepada pengurus atau staff yang tedapat pada Kantor Kepala Desa agar kami tetap dapat menyampaikan maksud dan tujuan kami melakukan pembuatan website ini dari awal terhadap Pengurus dan juga Kepala Desa Neglasari.

Kesan kami selama mengikuti program Innovillage ini yaitu kami dapat belajar hal dan pengalaman baru. Bagaimana agar kami dapat membantu sebuah desa untuk melakukan inovasi dengan membuat suatu project yang dapat berguna untuk masyarakat banyak. Memang tidak dapat berdampak secara langsung tetapi apa yang kami buat mungkin akan berdampak di 5-10 tahun ke depan ketika Desa Wisata Natasuci sudah menjadi salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi oleh masyarakat. Dengan mengikuti program Innovillage kami juga dituntut untuk selalu siap ketika terjadi masalah diluar apa yang sudah direncanakan. Kami juga harus memikirkan bukan hanya langkah yang akan kami lakukan besok tetapi sampai 2-3 minggu kemudian. Pesan kami, semoga dengan adanya program Innovillage ini, dapat terus membantu Desa yang membutuhkan inovasi di daerahnya. Karena, sebagian besar desa selalu terbuka dengan program yang diberikan oleh mahasiswa. 

Video dokumentasi tonton disini.

Top