Loading...

Automated Aeroponic System

04 Oktober 2021
Telkom University

Projek

  • Judul:Automated Aeroponic System
  • Tanggal:04 Oktober 2021 - 28 November 2021
  • Lokasi Sosial Projek:Sumatera Barat, Kabupaten Padang Pariaman, 2 X 11 Kayu Tanam, Kayu Tanam.

Inovator

  • Perguruan Tinggi:Telkom University
  • Ketua:Ali Umar
  • Angota#1:Aditya Bakti Nugroho
  • Angota#2:Zakia Mahbub Abdullah

SDGs

Infrastruktur, Industri dan Inovasi

Share

Deskripsi

Desa Kayutanam merupakan desa yang terletak di Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam. Kecamatan ini merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung dan memiliki wilayah terluas di Kabupaten Padang Pariaman. Pada desa (atau nagari) Kayutanam, konsumsi sayuran segar yang berkualitas lebih sulit didapatkan. Salah satu penyebabnya adalah kurang cocoknya wilayah tersebut untuk menanam sayuran dengan cara konvensional. Hal tersebut disebabkan karena pada daerah tersebut tergolong daerah dengan ketinggian yang rendah, sehingga daerah tersebut memiliki suhu yang lebih tinggi. Selain itu, kondisi tanah yang kurang cocok untuk penanaman sayur. Dari permasalahan tersebut, wilayah desa Kayutanam mengalami kesulitan dalam penanaman maupun mendapatkan sayur segar yang berkualitas, sehingga masyarakat memerlukan usaha dan biaya lebih untuk mendapatkan sayur segar yang berkualitas dibanding dengan daerah yang memang cocok untuk sayuran tersebut tumbuh secara alami.

Oleh karena itu, solusi yang kami tawarkan berdasarkan permasalahan tersebut yaitu dengan pembuatan alat aeroponik dengan pengembangan automatisasi pada sistem aeroponiknya untuk skala rumah tangga. Sistem aeroponik ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam proses penanaman sayur dengan kondisi yang kurang optimal, terutama mengenai suhu dan kelembabannya.

Periode I

Tim melakukan koordinasi dan pemetaan tugas setiap anggota tim. Selanjutnya tim melakukan survey lokasi untuk pengimplementasian social project dan pencarian mitra. Setelah itu tim melakukan sosialisasi mengenai sektor pertanian modern berupa sistem hidroponik dan aeroponik, serta mendesain dan merancang PCB untuk sistem aeroponik. Setelah melakukan sosialisasi, maka diperkenalkan pada masyarakat mengenai perancangan dan sistem kerja dari sistem hidroponik. Perancangan ini dilakukan agar kedepannya masyarakat dapat menerapkandan mengimplementasikannya di rumah masing-masing.

Periode II

Edukasi sistem petani modern (hidroponik dan aeroponik) pada masyarakat Pemberian edukasi yang dilakukan pada progress ke 2 ini mengenai tata cara pembuatan hidroponik, bahan apa saja yang dapat digunakan pada sistem hidroponik, pengolahan sampah botol plastik sebagai media tanam hidroponik, penyemaian benih sayur, menakar nutrisi hidroponik, dan penanaman strawberry di media hidroponik.

Pemberian edukasi pada tahapan sebelumnya dilakukan untuk menunjang pada proses implementasi pada perancangan hidroponik. Hidroponik yang dirancang ini sebagai proses awal pengenalan masyarakat terhadap pertanian modern yang nantinya akan beralih pada aeroponic system. Penerapan dan perakitan hidroponik ini dilakukan oleh PKBM. Perakitan dan pengujian sistem aeroponik dilakukan dengan membagi tugas dengan anggota tim. Perakitan dan pengujian dilakukan secara individu di rumah masing masing, hal ini dikarenakan jarak antar-anggota.

Periode III

Tahapan ini merupakan implementasi dari pertanian modern yaitu sistem aeroponik. Setelah melakukan pembekalan pada tahapan sebelumnya mengenai pertanian modern, masyarakat sekitar dapat mengetahui mengenai sistem aeroponik, alat dan bahan yang dibutuhkan, perakitan dan penggunaan sistem aeroponik, media tanam, bibit yang dapat digunakan pada sistem aeroponik, cara perawatan dan penyemaian bibit pada sistem aeroponik ini. Sistem aeroponik ini yang akan menjadi perhatian masyarakat dikarenakan sistem ini sangat dibutuhkan agar masyarakat dapat menerapkannya untuk menanam tanaman yang tidak dapat ditanam menggunakan sistem hidroponik.

Tim juga menjelaskan perbedaan antara hidroponik dan aeroponik pada sistem pertanian modern ini. Perbedaaan utamanya adalah cara tanaman mendapatkan nutrisi.Kalau pada sistem hidroponik, tanaman mendapatkan nutrisi dari air yang telah diberikan nutrisi secara langsung. Akar tanaman menyerap air dari wadah yang telah diisi air nutrisi atau dialiri air nutrisi pada akarnya, sedangkan pada sistem aeroponik, tanaman mendapatkan nutrisi dari air yang disemprotkan dalam bentuk kabut pada akar tanaman.Untuk jenis tanaman yang dapat ditanam pada aeroponik pun lebih beragam. Karena mediatanamnya berupa ruang kosong, maka tanaman yang dapat ditanam juga memungkinkanuntuk tanaman umbi- umbian. Contohnya yang paling umum adalah Kentang. Kentang akan tumbuh menggantung pada akar tanamanan yang berada di dalam box pertumbuhan atau growing chamber

Social project yang kami laksanakan diharapkan dapat memberikan makna besar bagi masyarakat Desa Kayutanam. Sehingga besar harapan kami agar alat yang telah dibuat untuk mendukung implementasi pertanian modern bagi pertanian dan perkebunan desa dapat terus berkembang. Masyarakat juga lebih menyarankan kami untuk lebih menekankan pada proses sosialisasi dan edukasi alat agar alat dan ilmu yang didapatkan digunakan dengan baik oleh masyarakat sekitar secara berkelanjutan.

Berikut link video dokumentasinya

Top