Loading...

Edukasi Kebersihan dan Implementasi Dual Bucket Compact Trash Bin

28 Oktober 2020
Telkom University

Projek

  • Judul:Edukasi Kebersihan dan Implementasi Dual Bucket Compact Trash Bin
  • Tanggal:28 Oktober 2020 - 06 Desember 2020
  • Lokasi Sosial Projek:Bali, Kabupaten Tabanan, Tabanan, Dajan Peken.

Inovator

  • Perguruan Tinggi:Telkom University
  • Ketua:Ni Putu Ayu Laksmi Purwati
  • Angota#1:Za'imatul Hakimah Septiani
  • Angota#2:Evan Enggana Andika

SDGs

Infrastruktur, Industri dan Inovasi

Share

Deskripsi

Banjar Jambe Baleran terletak di Desa Dajan Peken, merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Wilayah Desa ini berada sangat dekat dengan pusat kota Tabanan dan taman kota Tabanan.

Desa Dajan Peken saat ini memang bukan merupakan desa wisata, tapi sebenarnya terdapat satu tempat peninggalan bersejarah yang sering dikunjungi wisatawan, yang biasa disebut dengan Puri, Puri ini dahulunya adalah pusat kerajaan di wilayah Tabanan. Desa Dajan Peken terdiri atas enam banjar (rukun warga) di mana salah satunya adalah Banjar Jambe Baleran. Pemerintah di desa ini membuat peraturan tidak boleh ada tempat sampah di pinggir jalan, sehingga kawasan terlihat lebih bersih dan rapi. Namun sistem pembuangan sampah justru menjadi lebih sulit, karena pembuangan sampah hanya dialokasikan pada satu tempat maka masyarakat sering kali malas untuk membuang sampah, dan menumpuk sampah mereka di rumah. Hal ini tentunya kurang baik untuk kesehatan. Kemudian yang kedua, pada lokasi pembuangan sampah, sampah masih belum dipilah berdasarkan jenisnya yang seringkali menyebabkan pencemaran dan juga sulit untuk menyisihkan sampah-sampah yang masih bisa didaur ulang. Desa Dajan Peken ini memiliki luas 4,64 km2 dengan jumlah populasi 9.223 jiwa (data 2016), kebanyakan dari populasi bekerja rata-rata sebagai pedagang,wirausaha, dan buruh.

Berbekal ilmu yang kami pelajari dalam perkuliahan kami memiliki inovasi untuk melakukan edukasi kebersihan dengan memasang poster edukasi dan membuat Dual Bucket Compact Trash Bin, tempat sampah ini tidak hanya menampung sampah seperti tempat sampah lainnya, namun juga membantu pemilahan sampah organik dan sampah non-organik. Tempat sampah ini juga memiliki fitur compact dimana mampu menghemat tempat, sehingga dapat menampung lebih banyak sampah untuk setiap kantong sampahnya. Selain itu untuk mengedukasi masyarakat setempat mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah sesuai dengan kategorinya, kami berencana untuk memasang poster di wilayah setempat.

Realisasi Social Project

Total dana yang diberikan kepada kelompok kami adalah sebesar Rp. 16.327.608. Dalam implementasi project Innovillage ini terjadi beberapa kali perubahan baik dalam desain produk dan juga lokasi, mulai dari yang awalnya kami ingin membuat tempat sampah yang bisa dipakai untuk menampung sampah dengan kapasitas besar, hingga akhirnya kami memutuskan untuk membuat tempat sampah dengan ukuran yang standar. Dari yang awalnya kami ingin memasang tempat sampah outdoor namun atas pertimbangan dengan tim, dosen, dan juga dinas lingkungan hidup akhirnya produk ini kami buat menjadi produk indoor yang dapat digunakandi kantor desa.Awalnya kami tidak merencanakan adanya fitur tempat sampah dapat terbuka secara otomatis, namun seiring berjalannya progress di setiap minggunya kami akhirnya menambahkan fitur dual bucket compact trash bin yang dapat terbukasecara otomatis.Dengan adanya dual bucket compact trash bin ini telah membantu desa dalam memelihara kesehatan serta kebersihan lingkungan. Ditambah lagi dengan adanya fitur tempat sampah yang dapat terbuka secara otomatis dapat mencegah penularan virus yang dalam setahun ini ramai menjadi perbincangan, karena pengguna tidak perlu melakukan kontak fisik dengan tempat sampah.

Kesan dan Pesan Mengikuti Innovillage 2020

Za'imatul Hakimah Septiani: Selama menjalani kegiatan innovillage, kami merasakan banyak sekali pengalaman baru yang didapatkan, mulai dari pengimplementasian inovasi, mengikuti kegiatan-kegiatan knowledge sharing session untuk Top 100, bimbingan dengan dosen, bekerja bersama tim, serta yang lainnya. Namun, di lain hal kami juga merasakan duka dimana tidak semua anggota dapat ikut dalam peng-implementasian inovasi secara langsung pada lokasi desa tim kami, beberapa anggota hanya dapat membantu anggota tim dari jauh, tidak dapat bertemu secara langsung dengan anggota tim maupun pembimbing, dan semua hanya dilakukan melalui platform online. Terlepas dari itu, kami sangat bersyukur dapat mengikuti kegiatan innovillage ini, kami dapat mengisi waktu luang selama menjalani perkuliahan online dengan hal-hal yang sangat bermanfaat, kami juga senang karena dapat membantu memberikan perubahan-perubahan pada lokasi desa tim kami, meskipun mungkin hal ini hanya berupa perubahan kecil namun akan sangat berguna untuk kedepannya, terimakasih innovillage bertkat kegiatan ini kami mendapatkan pengalaman yang akan sangat berguna nantinya.


Jangan lewatkan video dokumentasinya

Top