Loading...

E-pasar Kiaracondong

04 Oktober 2021
Telkom University

Projek

  • Judul:E-pasar Kiaracondong
  • Tanggal:04 Oktober 2021 - 28 November 2021
  • Lokasi Sosial Projek:Jawa Barat, Kota Bandung, Kiaracondong, Kebun Jayanti.

Inovator

  • Perguruan Tinggi:Telkom University
  • Ketua:Ratsara Ando Fanaja
  • Angota#1:Ayuba Jobarteh
  • Angota#2:Timotius Heries Novento

SDGs

Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Infrastruktur, Industri dan Inovasi

Share

Deskripsi

Kiaracondong, sebuah kecamatan yang terletak di Provinsi Jawa Barat dengan jumlah penduduk kurang lebih sebanyak 135,293 jiwa. Jumlah ini menjadikan Kecamatan Kiaracondong sebagai kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak ketiga di Kota Bandung. Salah satu sektor pendukung kemajuan ekonomi dan bisnis di Kiaracondong adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM). Para UMKM ini berbasis di pasar tradisional ataupun usaha rumahan yang ada di Kecamatan Kiaracondong. Keberadaan UMKM dii Bandung sendiri pun membawa pengaruh yang cukup tinggi. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Drs Atet Dedi Handiman mengatakan bahwa UMKM Bandung menyumbang sebanyak 80% terhadap PDB Kota Bandung. Banyak pihak yang merasakan dampak dari pandemi Covid-19, salah satuya UMKM yang ada di Kiaracondong. Pada saat kondisi normal para UMKM dapat berjualan di pasar tradisional, namun di saat kondisi pandemi mereka harus berjualan seadanya di rumah masing-masing, bahkan tidak sedikit yang harus berhenti berjualan. Dengan adanya permasalahan ini, tiga mahasiswa Telkom University tergerak untuk menciptakan sebuah inovasi berupa e-commere untuk mewadahi para UMKM Kiaracondong agar dapat berjualan dimanapun dan kapanpun tanpa harus mengalami kesulitan.

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Fanaja Ratsara Ando, Ayuba Jobarteh, dan Timotius Heries Noventino. Mereka tergabung dalam Social Project Innovillage 2021 dengan nama Tim Phoenix. Menariknya, dua dari ketiga mahasiswa tersebut berasal dari luar negeri yang merupakan mahasiswa internasional di Telkom University yaitu, Fanaja Ratsara Ando dari Madagaskar dan Ayuba Jobarteh dari Gambia. Melalui Social Project ini, Fanaja, Ayub, dan Timotius menciptakan inovasi berbasis digital untuk membantu meningkatkan sektor perkekonomian dan bisnis bagi UMKM di Kiaracondong berupa aplikasi bernama E-Pasar Kiara. Degan proyek ini, diharapkan pula tingkat kemacetan di sekitar pasar tradisional Kiaracondong dapat berkurang karena masyarakat tidak perlu lagi datang ke pasar untuk berbelanja dan berjualan. Menurut informasi dari pihak Kecamatan Kiaracon- dong, setidaknya terdapat 6000 UMKM aktif yang ada di Kecamatan Kiaracondong. Jumlah tersebut juga menjadi target UMKM yang dicapai oleh Tim Phoenix agar bergabung di E-Pasar Kiara. Mengingat jumlah target yang begitu besar, ketiga mahasiswa tersebut didampingi oleh dosen pembina mereka, Marheni Eka Saputri melakukan sosialisasi kepada pihak-pihak yang akan terlibat dalam pengimplementasian proyek, seperti camat Kiaracondong, perwakilan desa, dan para UMKM. Tim Phoenix juga bertemu denfan Asosiasi Business Development Servce (ABDSI) saat melakukan sosialisasi. Pihak ABDSI menyampaikan dukungannya terhadap program E-Pasar Kiara, dan nantinya akan bekerjasama dengan Kecamatan Kiaracondong untuk terus memajukan sentra digital ekonomi di Kiaracondong. 

Proses Implementasi

Implementasi proyek dilakuka secara bertahap. Setelah melakukan sosialisasi, Tim Phoenix membuat grup di aplikasi WhatsApp sebagai sarana komunikasi dengan para UMKM. Selanjutnya, membuat dan mengembangkan E-Pasar Kiara berbasis website dan aplikasi yang sudah dapat diunduh di Play Store. Dan yang terakhir adalah mengajak para UMKM untuk bergabung dan menjual produk mereka di E-Pasar Kiara. Hingga periode terakhir pengimplementasian proyek, setidaknya terdapat 50 UMKM yang sudah bergabung di E-Pasar Kiara. Jumlah ini diharapkan akan terus bertambah mengingat E-Pasar Kiara akan tetap dijalankan sampai pada akhirnya menjadi aplikasi utama bagi perekonomian Kiaracondong.

E-Pasar Kiara merupakan sebuah terobosan baru dalam menciptakan inovasi ekosistem bisnis dan lingkungan di Kecamatan Kiaracondong. Pasalnya, E-Pasar Kiaracondong ini benar-benar memanfaatkan sumber daya manusia yang tinggal di Kecamatan Kiaracondong. Dari Kiaracondong, untuk Kiaracondong, dan oleh Kiaracondong. Inilah keunikan E-Pasar yang tidak ditemukan pada aplikasi lain. Sistem E-Pasar Kiara adalah penjualnya berasal dari Kiaracondong, pembelinya dari Kiaracondong, dan jasa pengantarnya juga dari Kiaracondong dengan memanfaatkan ojek pangkalan yang ada di Kiaracondong. Mengetahui hal ini, proyek E-Pasar Kiara disambut dan didukung oleh banyak pihak, diantaranya adalah Dra. Rina Dewiyanti Msi, camat Kiaracondong. Rina sangat mendukung E-Pasar Kiara karena proyek ini sejalan dengan program Kiaracondong Sejahtera yang akan menghadirikan salah satu sentra UMKM dengan nama Wisata Belanja Kiaracondong. Pada acara Wisata Belanja Kiaracondong yang diselenggarakan di akhir bulan Desember 2021, E-Pasar Kiara juga mendapat kehormatan dari Kecamatan Kiaracondong karena di dalam acara tersebut E-Pasar Kiara akan resmi diluncurkan oleh Walikota Bandung. Dukungan dan antusiasme juga datang dari Sekertaris Kecamatan Kiaracondong, Drs H Amiin Jarkasih MM. Beliau menyampaikan harapan besarnya terhadap paplikasi E-Pasar Kiara ini. “Saya sagat mendukung adanya E-Pasar Kiara ini karena telah membantu memitigasi permasalahan para UMKM selama pandemi Covid-19. Saya berharap para UMKM dan warga benar-benar menggunakan aplikasi ini karena aplikasi ini sudah disediakan oleh teman-teman dari Telkom University melalui InnoVillage 2021 untuk mempermudah dan meningkatkan perekonomian di wilayah Kiaracondong.

Saya juga berharap pihak kecamatan dapat secara cepat mensosialisasikan aplikasi ini kepada masyarakat luas agar dapat segera digunakan dalam kegiatan transaksi sehari-hari,” ujarnya dalam Sosialisasi InnoVillage kepada Jajaran Ekbang dan IT Kelurahan pada 22 November 2021. Warga kelurahan dan kecamatan memiliki harapan besar terhadap aplikasi E-Pasar Kiara ini. Pihak kecamatan sendiri berharap aplikasi E-Pasar Kiara ini akan tetap dilanjutkan dan digunakan sebaik-baiknya oleh warga, karena pada akhirnya Tim Phoenix akan menyerahkan sepeuhnya aplikasi E-Pasar Kiara kepada pihak Kecamatan Kiaracondong. Harapan di masa depan nanti E-Pasar Kiara juga dapat diimplementasikan di kelurahan maupun kecamatan lainnya yang ada di Bandung.

Tonton video dokumentasinya disini

Top