Loading...

Automatic Packaging Machine and Digital Marketing for Gamboeng Water

28 Oktober 2020
Telkom University

Projek

  • Judul:Automatic Packaging Machine and Digital Marketing for Gamboeng Water
  • Tanggal:28 Oktober 2020 - 06 Desember 2020
  • Lokasi Sosial Projek:Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Pasirjambu, Pasirjambu.

Inovator

  • Perguruan Tinggi:Telkom University
  • Ketua:Haya Majidatul Khasna
  • Angota#1:Khanaya Vennesa Salsabilah
  • Angota#2:Baginda Mi’raj Williamsyah

SDGs

Infrastruktur, Industri dan Inovasi

Share

Deskripsi

Desa Gambung, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia merupakan desa dengan keunggulan aneka olahan teh dan kina, kerajinan tangan, peternakan, perikanan, pertanian dan seni budaya. Letak gerografis Desa Gambung yang terletak di dataran tinggi membuat Gambung menjadi salah satu daerah yang memiliki kekayaan alam dari hasil lingkungan yang dapat dimanfaatkan seperti mata air, teh, kina, ternak, dan lain sebagianya. Selain itu, Desa Gambung juga mempunyai pengelolaan sumber air minum yang berasal dari mata air di kaki gunung Kampung Gambung, yang bernama Gamboeng Water. Gamboeng Water ini dikelola oleh Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK). 

Pada pengelolaan sumber air minum Gamboeng Water masih menggunakan proses manual pada pengisian air minum dan pengemasan plastik segel produk. Selain itu dengan sistem pengisian dan pemanasan kemaasan yang manual ini, satu orang pekerja dalam sehari hanya dapat menghasilkan 200-300 produk. Disini kami melihat adanya pekerjaan yang repetitive (pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang) serta ruang kerja yang kurang kondusif dalam pengolahan lokasi penempatan peralatan.  Pada pengisian air minum yang masih manual (seperti sistem buka tutup kran) membuat proses pengemasan juga menjadi lama. Sehingga muncul ide dari kami untuk membuat suatu alat yang dapat mengotomasikan pengerjaan pengemasan air minum Gamboeng Water ini. Dengan adanya otomatisasi pengemasan produk Gamboeng Water jelas akan meningkatkan hasil produksi perharinya hingga 3-4 kali lipat. Sehingga yang awal mula nya hanya 200-300 produk dalam sehari akan meningkat menjadi 600-1200 hasil produk dalam sehari yang dapat dikontrol oleh para pekerja. 

Alat yang kami buat adalah Automatic Packaging Machine yang diharapkan dapat menghemat biaya dan waktu pengerjaan, mengurangi adanya pekerjaan repetitive (pekerjaan yang berulang-ulang), serta lebih efisien dalam mengurangi kesalahan dalam pengerjaan (Human Error). Selain itu, pada segi pemasaran Gamboeng Water ini hanya sebatas lokal wilayah Jawa Barat. Belum adanya pemasaran baik dari sisi online marketing di website resmi maupun di aplikasi online shopping.  

Pada pembuatan alat dimulai dari pembentukan tim, nama tim kami adalah BAHAYA ESC Team. Mungkin beberapa orang bertanya-tanya, apasih BAHAYA itu? Apakah kelompok kami membuat sesuatu yang berbahaya? Tentunya tidak, BAHAYA adalah singkatan dari BAginda, HAya, khanaYA, yang merupakan anggota dari kelompok ini. Dimulai dengan brainstorming, kami berdiskusi melalui google meet untuk mendapatkan ide. Ide ini bermulai dari salah satu tim yang pernah berkunjung ke PPTK Gambung dan mendapati permasalahan beberapa pekerja disana.

Sistem kerja yang ingin dibuat awalnya adalah mengunakan sensor berat atau load cell yang mana akan mendeteksi jika berat 2 botol misalkan botol 250 ml setiap botolnya sehingga 500ml untuk 2 botol sudah terdeteksi oleh load cell, maka alumunium akan mengangkat botol keatas ke pipa PVC yang sudah teraliri panas dari heatgun. Sehingga saat botol ini naik terkena panas dari aliran panas heatgun ke PVC lalu akan me-wrap atau melelehkan plastic, sehingga plastic segel tertempel. Dari proposal yang kami ajukan kepada INNOVILLAGE, anggaran yang disetujui untuk pembuatan project sejumlah Rp16.566.400,00. 

Pada awal minggu Kami, 04 November 2020 dimulai dengan survey menuju PPTK Gambung, perwakilan Tim Bersama dengan dosen pembimbing. Berbincang dengan Pak Sugeng salah satu karyawan yang berada disana. Kami melakukan diskusi panjang mengenai alat yang akan kami buat, bertepatan dengan kebutuhan mereka yang juga membutuhkan alat Automatic Packaging Machine yang tidak hanya untuk membungkus wrap botol minuman saja namun juga produk mereka yang lain, yaitu teh. Ternyata sistem di Gambung sudah memiliki sistem yang baru, hanya pengemasan produk yang luar saja seperti pada pengemasan plastik pada produk teh gambung masih manual menggunakan heatgun. Desain awal yang sudah dibuat cukup susah untuk mem-wrap segel pada botol karena akan merupsak segel apabila panas tidak merata. Desain awal yang kami buat terlalu rumit dan jauh dari kata memudahkan pekerja, namun akhirnya kami membuat desain terbaru yang lebih mudah digunakan para pekerja dan dapat membuat produksi berkali lipat lebih banyak, waktu yang dibutuhkan lebih sedikit, serta meminimalisir kecelakaan kerja bagi para pekerja. 

Dari desain terbaru yang dibuat, yang dibutuhkan sebenarnya hanyalah sistem wrapping plasti kedalam botol atau  kardus sebagai packaging atau pengemas yang masih dilakukan secara manual oleh para pekerja di gamboeng water. Setelah berdiskusi dengan pembimbing, desain ini lebih memiliki nilai ekonomis (mempercepat pengemasan dan dapat dilakukan tidak hanya untuk produksi pengemasan gamboeng water namun juga bisa diterapkan pada pengemasan produk teh gambung), serta nilai ergonomik atau faktor kenyamanan pekerja yang tinggi. Kami melakukan bimbingan dengan dosen setiap hari Jum’at. Dosen kami sangat detail memberi masukan, disitulah semangat kami muncul karena dengan bimbingan Dosen pembimbing kami, kami ingin menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi para pekerja di PPTK Gambung. 

Setelah berdiskusi dengan Dosen pembimbing, kami mulai melakukan pembelian alat dan bahan. Ternyata mesin wrapping yang dibutuhkan adalah dengan spesifkasi tinggi, sehingga kami membeli di online shop dan sisanya membuat fitur tambahan seperti dudukan meja, dudukan rolling plastik, meja menyangga, dan lain sebagainya. 

Pada minggu kedua, Kami mulai melakukan perancangan desain untuk packing mesin dan melakukan bimbingan dengan dosen tentang alat kami. Selanjutnya pada minggu ketiga, setelah berdiskusi dengan pekerja di gamboeng water mereka lebih membutuhkan alat pengemasan di banding untuk segel botol. Dari masukan ini, pada minggu ketiga kami membuat desain alat baru yang sesuai dengan kebutuhan pekerja disana, setelah rancangan alat sudah selesai kami melakukan bimbingan dan konsultasi dengan dosen pembimbing.

Pembuatan alat dimulai dari tanggal Senin, 16 November 2020 – Jum’at, 04 Desember 2020. Pembuatan dan penyusunan alat dirangkai atau dibuat bersama-sama di Gedung N, Fakultas Teknik Elektro, Telkom University. Pembelian alat dan bahan pun kami lakukan berpencar sesuai dengan spesifikasi yang diinginka melalui ; online shop, toko bangunan, toko besi, toko baja, toko elektrik yang berada di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung sekitarnya. Beberapa pekerjaan manual yang paling menyenangkan kita kerjakan adalah membuat meja, mungkin ini hal yangterlihat mudah namun ternyata membutuhkan pengukuran dan keteliatian atau keahlian yang tepat agar menciptkan meja yang ergonomik. Pembuatan meja ini digunakan untuk pekerja yang akan mengemas produk membuat suatu workplace yang nyaman dalam menaruh plastik yang akan masuk kedalam mini conveyor, sehingga sangat memudahkan pekerja dan meningkatkan hasil produk secara berlipat-lipat. Dengan beberapa tahap yaitu: 

  1. Pengukuran ketinggian
  2. Pengukuran panjang
  3. Pengukuran lebar
  4. Pemotongan  bagian bagian
  5. Penyatuan bagian dengan paku atau lem kayu 

Kami terus mengerjakan alat hingga tanggal 04 Desember 2020 tiba, diminggu kelima pengerjaan meja sudah selesai. Tidak lupa dengan pembatan website yang kami Kerjasama dengan jasa pembuat website, dimana website ini bertujuan untuk membantu masyarakat atau para pekerja di Gambung dalam pemasaran baik dari sisi online marketing di website resmi maupun di aplikasi online shopping. Website dapat diakses di : http://www.gamboengwater.web.id 

Selanjutnya kami menuju Penelitian teh dan Kina pada tanggal 05 Desember 2020 untuk instalasi dan penyerahan alat.  Dan kami mendapatkan sambutan yang baik dari Pak Sugeng, Pak Sabri yang berada disana serta dengan para pekerja yang lainnya. Tidak hanya itu, kamipun mendapatkan oleh-oleh berupa hasil perkebunan yang ada disana yaitu Teh Hitam dan Teh Hijau. Website yang kami serahkan untuk gamboeng water pun, mendapat respon yang sangat baik, karena mereka juga tepat ingin menambah serta memerluas jangkauan pemasaran agar gamboeng water terkenal dimana-mana, dan orang-orang di luar jawa barat dapat juga memesan atau merasakan gamboeng water dengan jaminan mutu kualitas baik. 

Tidak terasa kurang lebih 5 minggu berjalan membuat sosial project ini sangat menyenangkan. Bagi kami BAHAYA ESC Team, kami merasakan mendapatkan keluarga baru dan menambah skil dalam hal pengabdian masyarat. Pembinaan setiap minggu yang diberikan melalui zoom meeting dengan pembicara-pembicara keren membuat kami selalu semangat setiap ingin mengimplemntasikan atau dalam proses pengerjaan pembuatan alat. Semoga kedepannya INNOVILLAGE semakin kreatif dan terstuktur menjadi program yang lebih baik. Mungkin dapat terwujud atau melakukan ekspansi bekerja sama dengan universitas lain, sehingga program buatan Telkom Indonesia X Telkom University X BUMN ini akan menjadi suatu program keren yang dapat terjalin Kerjasama dengan berbagai belah pihak dengan dukungan bantuan seluruh masyarakat Indonesia tentunya, karena dari kita, oleh kita, dan untuk kita. 

“Selama innovillage senang ketemu teman teman baru dukanya tidak bisa ketemu semuanya secara langsung karena pandemic” – Khanaya Vennesa Salsabilah 

“Sangat suka dengan kegiatan INNOVILLAGE ini karena menambah relasi dan menambah ilmu” – Baginda Mi’raj Williamsyah

“Sedikit penat dikarenakan bentrok dengan beberapa beberapa tugas diperkuliahan lainnya, tapi INNOVILLAGE merupakan kegiatan yang positif dan tempat  saya harus berfikir serta menempatkan diri menjadi pemimpin kelompok yang dapat merangkul anggotanya. Berbagi dengan orang lain merupakan hal yang sangat saya sukai, melalui INNOVILLAGE ini tempat saya dapat berbagi dengan orang lain, belajar berkomunikasi, semoga kedepannya ilmu yang saya dapatkan dapat bermanfaat, program TER-KEREN! ” – Haya Majidatul Khasna


Intip keseruannya di video dokumentasi berikut

Top