Loading...

Sling Case Kain Perca

04 Oktober 2021
Universitas Negeri Jakarta

Projek

  • Judul:Sling Case Kain Perca
  • Tanggal:04 Oktober 2021 - 28 November 2021
  • Lokasi Sosial Projek:Jawa Barat, Kabupaten Bekasi, Tambun Selatan, Setiamekar.

Inovator

  • Perguruan Tinggi:Universitas Negeri Jakarta
  • Ketua:Latifah Firdausah
  • Angota#1:Dinda Ayu Firanti
  • Angota#2:Muhammad Rosikhun Abid

SDGs

Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan Infrastruktur, Industri dan Inovasi

Share

Deskripsi

Kelurahan Setiamekar adalah desa di kecamatan Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia. Luas wilayah kelurahan Setiamekar yaitu kurang lebih 118.159 Ha pembagian wilayah ini meliputi pemukiman baik pemukiman KPR-BTN maupun pemukiman umum, perkantoran, sekolah, pertokoan, pasar, tempat peribadatan, kuburan atau makam, jalan, pertanian sawah, rekreasi dan olah raga, lapangan sepak bola, lapangan bola voli atau basket. Secara administratif kelurahan Setiamekar terdapat 174 RT yang masuk kedalam 26 RW. Jumlah penduduk pada wilayah ini terdapat 29761 jiwa laki - laki dan 28052 perempuan. Upaya meminimalkan sampah dapat dilakukan dengan 3R, meliputi reduce (mengurangi), reuse (pakai ulang) dan recycle (daur ulang). Setiap aktivitas manusia pasti menghasilkan limbah. Tumpukan limbah memang mengganggu pemandangan dan penciuman disekitar kita serta menyebabkan pencemaran lingkungan.

Tumpukan limbah memang mengganggupemandangan dan penciuman disekitar kita serta menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah akan menjadi fokus utama dimana limbah plastik dan kain perca. Plastik merupakan bahan anorganik buatan yang tersusun dari bahan-bahan kimia yang sukar diuraikan sehingga berbahaya bagi lingkungan. Kain perca merupakan limbah anorganik yang dihasilkan industri konveksi, berupa kain-kain bekas potongan yang ukurannya kecil–kecil. Limbah tersebut menjadi permasalahan lingkungan karena kuantitas maupun tingkat bahayanya mengganggu kelangsungan makhluk hidup. Oleh karena itu dengan memanfaatkan limbah menjadi barang yang dapat digunakan kembali dapat membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Kreativitas pemanfaatan limbah plastik & kain perca sebagai kerajinan tangan merupakan solusi yang relatif baik buat mengganti limbah sebagai sebagai barang yang bermanfaat kembali, bahkan mempunyai nilai jual dan bisa dikreasikan sebagai barang yg memiliki nilai estetika. Melihat besarnya angka pengguna dan pelanggan smartphone di Indonesia, membukapeluang usaha dan bisnis baru untuk digeluti.

Oleh karena itu marak kita temui usaha bisnis yang menjual aksesoristelepon seluler yang berbagai macam bentuknya. Hal tersebut tentunya sangat berdasar karena kebanyakan para pengguna smartphone akan membutuhkan aksesoris pelengkap seperti case, ataupun pelapis kaca layar untuk memberikan keamanan pada smartphone mereka. Para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) ini tentunya memiliki peran yang vital dalam membangun dan meningkatkan roda perekonomian di Indonesia.

Berdasarkan data yang dilansir dalam katada.co.id yang bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan fakta bahwa UMKM memberikan kontribusi besar dalam total produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar 60,3%. Tentunya dibutuhkan inovasi dan kreatifitas agar usaha yang dirintis mampu berkembang dan menghasilkan pendapatan yang besar. Setelah melakukan bimbingan dengan Marisa Puspita Sary, M.Si, kami langsung menuju lokasi desa di Setia Mekar Bekasi, menghadiri RT 005 beliau Bernama Agus Suwarno. Tujuan kami mengunjungi RT setempat guna menginformasikan kegiatan yang akan kami lakukan di desa tersebut. Pak Agus Suwarno menyarankan lokasi dan tempat untuk diadakannya kegiatan untuk pembuatan sling case kain perca kepada masyarakat. Setelah selesai kami mengunjungi RT 005 Desa Setia Mekar, Bekasi kami kemudian mengunjungi beberapa lokasi penjahit di Desa setempat dengan tujuan untuk mengumpulkan kain perca dari beberapa penjahit yang sudah tidak terpakai. Kami mengunjungi Bu Galih selaku penjahit di Desa Setia Mekar kami menginformasikan mengenai tujuan kami berkunjung dan menghadiri beliau karena kami akan mensosialisasikan mengenai kegunaan kain perca yang masih memiliki banyak manfaat untuk menghasilkan penghasilan bagi warga sekitar. Bu Galih selaku penjahit di Desa SetiaMekar menyambut dengan hangat kehadiran kami dan mendukung kegiatan yang akan kami lakukan selama satu bulan kedepan.

Kemudian perjalanan dilanjutkan untuk menghadiri Rumah Bu Yanti, penjahit di desa Setia Mekar. Kehadiran kami juga disambut dengan hangat oleh beliau, dan beliau juga memberikan kain perca yang cukup banyak yang beliau miliki dan menyarankan kami untuk membawa secara keseluruhan yang beliau miliki. Bu Yanti memiliki respon yang sama dengan Bu Galih bahwa ia sengat menyetujui kegiatan yang akan kami lakukan di lapangan karena menurut Beliau, hal ini akan bermanfaat bagi masyarakat. Kami pergi ke kantor desa setia mekar untuk mengurus administrasi mitra kerja sama. Kami juga menginformasikan tentang program inovasi desa yang akan kami buat. Di desa setia mekar kami bertemu dengan bapak Syaiful, bapak Jahidin selaku Sekretaris Desa Setia Mekar serta bapak Suryadi selaku Kepala Desa Setia Mekar. Setelah kami menginformasikan tentang program inovasi desa yaitu sling case kain perca, bapak Syaiful, bapak Jahidin dan bapak Suryadi menyetujui dan mendukung kegiatan tersebut. Bahkan bapak Syaiful menyarankan ketika produk kami sudah selesai, dapat didistribusikan atau dijual pada Bumi Desa yang ada di kantor desa Setia Mekar. Pada tanggal 14 Oktober 2021 juga kami melakukan proses editing video dan foto hasil dokumentasi dari kegiatan implementasi yang telah kami lakukan untuk diupload ke YouTube

Pada pertemuan kedua ini kami melakukan tahap lanjutan yaitu membawa sejumlah kain perca dari mitra bagaimana caranya melakukan packaging dengan menarik dan sesuai dengan trend kekinian sehingga lebih menarik di mata konsumen. Dalam sesi ini kami mulai memberikan kardus untuk packaging, lalu Dinda Ayu dan juga Latifah Firdausah memberikan pelatihan bagaimana cara membentuk packaging yang baik dan benar. Selain itu juga diberikan pelatihan mengenai bagaimana cara membuat pita yang terbuat dari tali rami, sehingga menambah menarik tampilan dari packaging. Setelah selesai melakukan pelatihan sesi packaging kami juga mengadakan sesi untuk foto produk yang telah dihasilkan oleh peserta, sekaligus pemberian sembako sebagai bentuk apresiasi kami terhadap ibu – ibu majlis ta’lim. Di akhir kami melakukan penutupan rangkaian kegiatan implementasi social project kami dan juga meminta perwakilan dari peserta untuk berfoto sebagai bentuk penyerahan alat inventaris yang kami berikan untuk masyarakat Desa Setia Mekar berupa mesin jahit.

Untuk membangun konsep keberlanjutan dari social project ini, dilakukan perencanaan untuk membeli kembali bahan – bahan dasar untuk pembuatan sling case kain perca, berupa tali sling dan juga case smartphone. Dengan begitu kami harap ibu-ibu majlis ta’lim mampu membuat lagi dari rumah masing – masing dalam upaya kampanye penggunaan kembali kain perca yang sudah tidak terpakai. Kami juga berharap akan memudahkan warga sekitar untuk membuat kembali sling case kain perca dengan memberikan mesin jahit sehingga proses penjahitan tidak perlu dilakukan secara manual, yang otomatis akan mempercepat proses pembuatan. Kami juga berencana untuk memberikan kenang-kenangan kepada Desa Setia Mekar sebagai mitra kerja sama kami dalam proses implementasi social project ini, kenang-kenangan yang akan kami berikan yaitu berupa plakat. Namun  plakat tersebut masih dalam tahap pemesanan sehingga belum dapat kami serahkan kepada Desa Setia Mekar.

Jangan lupa lihat video dokumentasinya

Top