Loading...

Pengaplikasian Turbin Savonius dalam Rangka Pemanfaatan Energi Angin untuk Sistem Penerangan pada Perahu Nelayan

28 Oktober 2020
Telkom University

Projek

  • Judul:Pengaplikasian Turbin Savonius dalam Rangka Pemanfaatan Energi Angin untuk Sistem Penerangan pada Perahu Nelayan
  • Tanggal:28 Oktober 2020 - 06 Desember 2020
  • Lokasi Sosial Projek:Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya, Cipatujah, Cipatujah.

Inovator

  • Perguruan Tinggi:Telkom University
  • Ketua:Reviandi Naufal
  • Angota#1:Muhammad Al Kahfi
  • Angota#2:Dita Julaika Putri

SDGs

Infrastruktur, Industri dan Inovasi

Share

Deskripsi

Kami dari kelompok Zero Day-ESC, dengan judul projek Pengaplikasian Turbin Savonius Dalam Rangka Pemanfaatan Energi Angin untuk Sistem Penerangan pada Perahu Nelayan, yang beranggotakan Reviandi Naufal dari fakultas Teknik Elektro jurusan S1 Teknik Elektro, Muhammad Al Kahfi dari fakultas Teknik Elektro jurusan S1 Teknik Elektro, dan Dita Julaika Putri dari fakultas Informatika jurusan S1 Informatika. Dan kami bertiga berasal dari institusi Telkom University.

Alasan mengapa kami memilih ide ini untuk dikembangkan adalah karena rasa ingin membantu masyarakat terutama nelayan untuk dapat memudahkan aktifitas mereka pada saat melaut dimalam hari dengan penerangan. Ide kami merupakan bentuk pemanfaatan energi terbarukan yaitu turbin savonius yang berfungsi mengubah energi angin menjadi energi listrik untuk penerangan perahu nelayan. Tempat pengimplementasian alat kami berada di Desa Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Pada awal proses pembuatan alat, kami berencana untuk menggunakan baling-baling berbahan stainless steel. Tetapi karena merasa bahan stainless steel terlampau berat, kemudian kami mengganti bahannya menjadi bahan plastik cetakan agar baling-baling lebih ringan. Kemudian juga terjadi perubahan tempat peletakan turbin yang awalnya direncanakan untuk diletakkan di bagian dek kapal menjadi diatas tiang penopang kapal. 

Ide pertama adalah menambahkan penopang untuk peletakan turbin. Tetapi setelah dilakukan riset lebih lanjut, penopang tersebut akan menghalangi nelayan untuk membuka tenda dan mengganti ide tersebut menjadi tiang turbin ke tiang perahu yang akan diikat bersama. Setelah desain turbin telah selesai, kemudian kami melakukan simulasi. Setelah simulasi selesai kami mencoba untuk merubah ide tersebut karena peletakan turbin pada posisi tersebut akan berbahaya mengingat generator yang berat jika diletakkan di bagian ujung tiang perahu dengan tiang yang hanya diikat, terombang-ambing dilautan. Setelah riset lebih lanjut, kami memutuskan akan lebih baik dan aman apabila penopang turbin diikat dan dibaut pada ujung kayu penopang kapal yang telah tersedia. Setelah mendapatkan rancangan alat, kami mulai merakit alat, untuk menguji apakah alat sudah dapat bekerja dengan baik, dan mempertimbangkan kondisi berbahaya yang ada dilaut dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

Cara kerja alat kami ialah dengan memanfaatkan energi terbarukan yaitu angin yang kemudian akan memutar baling-baling turbin dan kemudian memutar generator. Setelah generator berputar, kemudian daya yang dihasilkan akan tersimpan kedalam baterai aki. Sebelum tersimpan kedalam baterai aki, terdapat control charger yang berfungsi untuk mengontrol pengecasan apabila daya yang didapat terlalu besar atau sudah penuh, untuk meminimalisir terjadinya overload. Dari aki, daya disalurkan ke beban yaitu lampu yang berfungsi sebagai penerangan pada perahu nelayan.

Link video dokumentasi final di sini.

Top