Myvil : Aplikasi Database Permasalahan Desa sebagai Jembatan antara Desa dengan Masyarakat sebagai Upaya Penemuan Solusi Permasalahan

Deskripsi

Dalam kurun waktu kurang lebih 17 hari Tim MyVil sudah melewati berbagai tahap. Pertama, Koordinasi dengan tim. Pada tahap tahap ke-2 yaitu rencana berkunjung ke tiga balai desa yaitu balai Desa Boto, balai Desa Tuwiri Kulon dan balai Desa Bancar. Kemudian menyiapkan rundown untuk acara pembukaan Innovillage di desa Bancar dan menyiapkan poin-poin yang akan di diskusikan bersama dosen pendamping pada hari Senin, 11 Oktober 2021. Kedua, Bimbingan bersama dosen pendamping tahap ke-1 membahas tentang rencana timeline, konsultasi terkait WebsiteMyVil, rundown untuk pembukaan di Desa Bancar. Ketiga, kunjungan koordinasi dengan pihak mitra yaitu ke balai Desa Boto kemudian ke balai Desa Tuwiri Kulon dan yang terakhir ke balai Desa Bancar untuk menjelaskan terkait rencana program dan penjelasan tentang WebsiteMyVil. Keempat, persiapan tim untuk pembukaan di Desa Bancar dilakukan gladi bersih di rumah salah satu anggota tim untuk simulasi persiapan acara pembukaan innovillage di Desa Bancar. Yang keempat, setelah itu pada hari selanjutnya langsung diadakan pembukaan innovillage dan penjelasan mengenai WebsiteMyVil menggunakan mockup yang dijelaskan secara lisan bersama karyawan SWP (Sentono Water Park), Perangkat Desa, dan BUMDes dari Desa Bancar. Kelima, pembuatan flow untuk WebsiteMyVil yang diterapkan langsung untuk pembuatan websitenya. Dan yang kelima, progress pembuatan UI WebsiteMyVil menggunakan figma. Untuk selanjutnya, tim telah menyelesaikan pembuatan aplikasi MyVil yang dapat diakses pada laman myvil.id. tim juga telah melaksanakan sosialisasi ke 4 desa lainnya yakni desa Kembangbilo, desa Sumurgung, desa Mandirejo, desa Sugiharjo agar aplikasi MyVil dapat berjalan maksimal dan mendapatkan jangkauan yang lebih luas.

Untuk mempermudah dan meringankan tim dalam melakukan sosialisasi ke desa lainnya, tim melakukan kolaborasi dengan tim KKN Universitas Internasional Semen Indonesia dengan anggota Muhammad Iqbal Hanif Firdaus dan Muhammad Anjasmara Arya Pratama. Dengan adanya kolaborasi ini, tim sangat terbantu dalam proses sosialisasi, tim fokus dengan penyampaian aplikasi ke pihak desa, mereka dapat membantu dalam kegiatan dokumentasi dan menyiapkan perlengkapan. Selain fokus melakukan sosialisasi, tim juga melakukan kegiatan penanaman pohon di kawasan wisata Sentono Water Park di Desa Bancar yang merupakan salah satu mitra awal tim. Aplikasi ini tentunya memiliki peluang yang besar untuk keberlanjutan sosial project, dikarenakan aplikasi ini dapat digunakan secara umum seluruh desa yang ada di Indonesia serta memiliki kebermanfaatan yang banyak bagi masyarakat dan juga pihak desa, masyarakat dapat menemukan lokasi pengabdian masyarakat atau tempat untuk menuangkan ide kreatif mereka guna membantu permasalahan di desa serta pihak desa dapat terbantu dalam penyelesaian permasalahan yang terdapat pada desa tersebut